Kabupaten Cirebon Butuh Rumah Singgah

Kabupaten Cirebon Butuh Rumah Singgah

CIREBON - Kabupaten Cirebon tidak miliki rumah singgah bagi pasien rujukan RS Hasan Sadikin, Bandung. Warga Cirebon pun kerap kesulitan. Padahal, daerah lain banyak yang memilikinya. Pelayanan maksimal diberikan secara gratis. Sehingga, mempermudah masyarakat ketika ada pasien yang mendapat rujukan.

Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Titi Sumanti salah satu yang kenceng menyuarakan keluhan tersebut. \"Rumah singgah di Kota Bandung untuk pelayanan RS Hasan Sadikin itu, sangat penting. Pasien yang kankernya sudah stadium lanjut, pengobatannya tidak bisa di Cirebon. Pasti akan dirujuk ke RSHS. Tapi sering kesulitan mencari rumah singgah. Kita belum punya,\" ujar Titi.

Keluhannya itu bukan mengada-ada. Karena pengalaman ketika mengantarkan pasien kesana. \"Miris. Kabupaten Cirenon tidak ada. Padahal kabupaten lain memiliki rumah singgah di sana. Mempermudah warganya yang membutuhkan fasilitas tersebut ketika dirujuk ke RS Hasan Sadikin,\" terangnya.

Ia pun menceritakan dengan tidak adanya rumah singgah, membuat kesulitan warga Cirebon yang membutuhkan. \"Yang gratis pakai BPJS kan hanya pengobatannya. Untuk transportasinya harus dipikirkan. Kemudian, biaya penginapan. Kalau nginap dirumah orang saja seharinya bisa sampai Rp100 ribu. Apalagi kalau ke penginapan. Kalau saja menunggu sampai lebih dari dua-tiga hari, bisa dibayangkan biayanya,\" ungkapnya.

Sementara untuk fasilitas yang disediakan, di Rumah Singgah Rengganis, tidak bisa lebih dari dua hari. Waktunya dibatasi. \"Kan keluar-masuk dari daerah mana-mana. Selama ini, masyarakat Kabupaten Cirebon yang ke sana, di antaranya ada yang terpkasa mengeluarkan biaya sendiri. Ada yang ke Rengganis,\" ungkapnya.

Padahal, terang Titi, pasien yang dirujuk ke RS Hasan Sadikin, untuk langsung mendapat perawatan belum bisa dipastikan. Kebanyakan, akan mengantre.

\"Kita tahu, rujuk ke sana tidak memungkin saat itu juga mendapat perawatan. Saking banyaknya. Bagi yang memiliki keterbatasan finansial, mereka tentu rela menunggu. Daripada harus bolak-balik. Jadi, keberadaan rumah singgah sangat dibutuhkan,\" pungkasnya. (sam/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: